20/11/17

Rindu...

Lagu i still love you dari the overtunes menemani sore ku kali ini, masih dengan pikiran yang berkecamuk, dan masih dengan rasa; rindu. Sebulan lebih kita tanpa komunikasi, aku hanya bisa memperhatikanmu secara diam-diam dari kejauhan. Memasang ekspresi tak peduli padahal sebenarnya sangat peduli, itu tidak mudah.

Sepertinya kau tampak lebih bahagia setelah tidak bersamaku. Benar begitu? Ah, baguslah. Aku pun bahagia melihatnya. Kau bisa tertawa begitu lepas, tanpa beban. Bahkan sepertinya tak sekalipun kau membuka ruang lama itu? 

Kau sudah benar-benar lupa dan menghilangkan rasa itu, ya? Jadi hanya aku saja yang masih menyimpan rasa itu dalam-dalam, masih nyaman mengingat semua kenangan dan selalu memikirkannya ketika hendak tidur? 

Apa kau sudah menemukan hati yang baru? Sehingga untuk men-chat saja kau tak mau. Bahkan, untuk sekedar melihat status yang kuunggah di sosial media saja, kau tak lagi sudi?

Oh, mungkin hanya aku saja yang masih berharap kau akan tetap seperti dulu meski kini kita tak lagi bersama. Kau tahu? Aku rindu. Pengin sih memulai untuk bertukar kabar, hanya saja aku takut, karena kau sudah tidak respect lagi.

Terkadang aku berpikir mengapa harus berakhir begini? Tadinya dekat sekali, tapi akhirnya menjadi seperti orang asing yang tak ingin saling mengenal.

***

27/10/17

Jangan mengubah orang untuk berubah menjadi lebih baik ‘versi’ kita.




Banyak manusia di muka bumi ini. Namun tentu tidaklah sama dalam berpendapat. Sebuah keluarga dalam satu rumah pasti sering cek-cok karena berbeda pendapat. Seperti kata orang-orang, rambut sama hitam, hati siapa yang tahu. Begitulah, manusia berbeda dalam sudut pandang. Perbedaan pendapat bisa terjadi pada siapa saja, dengan teman, saudara, sahabat, pacar, rekan kerja bahkan orang tua.

Perkara perbedaan pendapat, saya sering bertentangan dengan ‘Beliau’, entah mengapa kami selalu beradu argumen. Bahkan mengenai hal-hal kecil sekalipun.

Terkadang saya merasa berdosa harus selalu menentang pendapat beliau, yang memang itu benar, benar sekali. Tetapi tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan.

Merasa egois, karena jarang sekali menuruti apa yang beliau anjurkan. Tapi, begitulah, setiap manusia tentu memiliki pilihan hidup sendiri. Masing-masing pribadi memiliki penilaian dan sudut pandang yang berbeda. Terlebih soal mimpi, tentu kita memiliki mimpi yang berbeda-beda. Tidak bisa memaksakan mimpi si A kepada si B, pun sebaliknya. Belum tentu apa yang dianggap benar oleh kita, dianggap benar pula oleh orang lain, dan sebaliknya. Itu kalimat yang sering beliau katakan kepada saya. Saya menyetujuinya.

Ketika beradu argumen dengan ‘Beliau’, beliau selalu memberikan saran dan arahan kepada saya, tidak hanya berdebat soal perbedaan. Namun terkadang saya merasa tidak nyaman, karena ajakan yang dibingkai oleh beliau, bukan hanya sekedar saran, namun juga seperti ajakan yang memaksa. Saya seperti digiring untuk mengikuti keinginannya. Smooth sekali, tapi saya tetap menyadari itu.

Dari sana saya belajar bahwa jangan pernah menuntut orang untuk berubah dan mengikuti persepsi kita, memilih pilihan kita, hal yang kita inginkan.

Dalam hal ini, banyak tanda kutip, ya.

Jangan mengubah orang untuk berubah menjadi lebih baik ‘versi’ kita.

Ketika si A ingin menjadi pekerja kantoran, namun Anda lebih ingin menjadi pebisnis, karena berbeda dengan prinsip atau yang Anda inginkan, lantas, apakah pilihan A itu tidak baik? Tidak juga, kan? Apakah Anda harus mendorong si A untuk mengikuti pilihan Anda?

Memberi saran, masukan dan ide sangat boleh, tetapi hargai pilihan yang mungkin telah diperjuangkan matang-matang oleh orang tersebut.
Karena kembali lagi, apa yang dianggap baik oleh kita, belum tentu baik bagi orang lain dan sebaliknya.


Jadi, jangan pernah melihat sesuatu hanya dari sebelah sisi, tapi lihatlah dari dua sisi. Mungkin dari sisi yang berbeda, akan terlihat suatu kebaikan yang HQQ.

06/10/17

Awas, Jangan Berdiri di Depan Pintu!





Bagaimana ketika kamu dekat dengan seseorang, melewati banyak hal, bercerita banyak kisah, berbagi dan saling mendukung dalam setiap peristiwa. Kamu merasa seperti dianggap penting olehnya, selalu kamu yang menjadi tujuan ketika dia melewati sesuatu yang baru. Selalu menanyakan kabar, dan tak lupa memberikan bumbu-bumbu perhatian di setiap pesan singkat. Bisa saja, “seseorang” itu adalah teman, sahabat, saudara, gebetan, pacar, atau... teman rasa pacar :D

Tadinya nyaman-nyaman saja dengan situasi dan kondisi yang demikian, karena kamu masih menganggapnya teman biasa, atau sekedar teman “chat” untuk meramaikan HP. Tapi semua berubah saat negara api menyerang, *eh.

Kamu mulai merasakan perasaan yang berbeda. Setiap hari seperti ada perasaan menunggu pesan singkat dari dia, merindukan candaannya yang sebenarnya sangat-sangat membuang waktu! Selalu ngecek handphone, padahal si dia tak kunjung memberi kabar.

Apa itu namanya PHP? Iya PHP, singkatan dari Pemberian Harapan Palsu. Apa dia hanya datang ketika butuh? Apa dia hanya datang ketika sedang kesepian? Sedang butuh teman chat? Atau dia sudah menemukan teman chat yang lebih asyik? Tentu pertanyaan seperti itu akan muncul, karena ketika dia membuat kamu nyaman, kamu hanya takut jatuh cinta sendirian, *tsah. Chat saja sama simsimi, biar gak baper :D. Ya gak? Hehehe.

Tapi....setelah pertanyaan-pertanyaan itu muncul, tak lama dia datang lagi seperti sedia kala, meski tidak chatingan sampai benar-benar membuang waktu seperti dulu. Kamu berpikir mungkin kemarin dia sibuk atau sedang ada sesuatu yang harus dikerjakan sehingga tidak sempat memberi kabar. Tapi bukankah jika sayang, sesibuk apa pun tetap akan memberi kabar? Hmmm...

Dan kamu masih mempunyai perasaan yang sama, tidak berubah. Dia pun begitu, menunjukkan sikap bahwa kamu adalah harapannya. Kamu tetaplah yang penting baginya. Tapi dia tetap tidak memberikan kepastian, apakah dia sayang, suka, atau cuma sekadar butuh sama kamu? Dan kamu tidak berani untuk mempertanyakan seperti apa posisi mu dihatinya. Kamu tetap mengikuti alur, meski dengan menahan sakit di dada akan sebuah kepastian. Tidak berani bertanya seperti apa posisimu karena kamu seperti mencium aroma bahwa dia menyembunyikan sesuatu dari kamu.

Kamu seperti ingin membuktikan bagaimana sih posisi kamu dihatinya? Tapi dengan cara apa? Apakah harus tetap menjalani penantian dalam diam ini? Apa harus kode dulu? Ah entahlah.. jadi, buat kamu yang sedang mendekati perempuan, jangan berdiri di depan pintu ya, kalau mau masuk-masuk saja, kalau mau keluar ya silakan, jangan menghalangi jalan bagi orang lain yang ingin masuk :D. Kalau cuman butuh untuk teman chat, ya sama simsimi aja! Kalau bosan ya bilang, bukan ngilang. Hehehe..



Sumber : Oleh Gita Savana

Bantu Aku Mempertahankannya..


Kau tahu? Sebenarnya begitu banyak kisah yang ingin kuceritakan padamu. Begitu banyak pertanyaan yang bergumpal di otakku dan siap kulayangkan padamu. Namun, semua itu belum sempat kuungkapkan, karena apa? Kau seperti menunjukkan sikap bosan dan jenuh, kau seakan selalu ingin mengakhiri pesan singkat itu. Meski begitu, aku selalu mencoba mencari bahan pembicaraan yang lebih asyik di setiap pesan singkat kita, karena aku ingin berlama-lama bertukar kabar denganmu.

            Kau tahu? Aku rindu masa di mana kita seperti tidak ingin mengakhiri pesan singkat itu, ketika kau tidak ingin menutup telepon sampai aku tertidur. Hahaha. Iya, rasanya berlebihan sekali kita kala itu. Tapi, faktanya aku sangat merindukan masa itu, iya itu masa di mana kita masih di fase mengenal. Masih lebih banyak ingin tahu satu sama lain, dan sekarang setelah kau tahu? Apa kau jenuh menghadapiku? Sedangkan aku masih selalu ingin tahu tentangmu.

            Quote galau yang berbunyi “bertahan sendirian itu sakit”. Dan ternyata itu benar adanya! Sakit sekali mempertahankan hubungan sendirian, memperjuangkannya sendirian. Padahal dulu, kau yang memulainya, dan aku tidak membiarkan kau untuk memulai sendirian, kupermudah jalan itu hingga sekarang aku bertemu pada fase “bertahan sendiri”. Aku tidak tahu apa yang ada di pikiranmu? Apa kau masih menganggap hubungan ini penting? Sikap acuh tak acuhmu menunjukkan kau telah menemukan kenyamanan yang baru. Semudah itukah kau berpaling? Hmmmm.

            Aku sangat merindukan nada pemberitahuan darimu, dulu tanpa menunggu, aku selalu menerima pemberitahuan dari nama yang kuinginkan (baca:kau). Tapi sekarang, aku hanya bisa membaca ulang pesan singkat kita yang masih tersimpan. Hanya mendengarkan pesan suara yang dulu selalu kau kirimkan. Perlu kau tahu, ada banyak lelaki yang men-chatku, itu menandakan bahwa HP-ku tidak sepi bukan? Tapi tetap saja, kabar darimu yang kunantikan. Entahlah, aku tidak tahu bagaimana ujungnya ini? Aku belum berani menanyakan ada apa sebenarnya denganmu. Apa kau sengaja mengujiku? Dan bodohnya, aku belum ingin mengakhiri hubungan ini, meski kutahu aku hanya bertahan sendirian. Tapi sampai kapan aku harus bertahan? *Kok kayak lirik lagu ya* Ya semoga saja aku bisa bersabar mempertahankan hubungan ini sendiri, dan kesabaran itu membuahkan hasil.
            Karena, seperti quote yang pernah aku baca bahwa “Sabar itu akan indah pada waktunya”  kapan waktunya? Ya sabar aja. Hehehe. Dan lagi, guruku mengatakan bahwa sabar itu tidak ada batasnya, karena kalau ada batasnya itu berarti jalan, bukan sabar.  Jadi, ya sabar aja. Ga ngerti ya? #boom


Sumber : Oleh Gita Savana 

24/09/17

Yang Kalian Rasakan Ketika Menjalin HTS


HTS. Pernah terperangkap dalam hubungan seperti ini, mblo? Hubungan Tanpa Status. Dekat, saling memberi perhatian, saling mengisi kekosongan, tapi... gak ada hubungan. Ada? Banyak. Jadi, gimana rasanya? Ini nih, yang akan kamu rasakan kalau menjalin hubungan tanpa status. Enak gak ya? Coba cek aja deh...

1. Serasa punya pacar
Jadi walaupun kamu jomblo dan gak punya pacar. Ya iyalah jomblo pasti gak punya pacar. Tapi kamu ada yang perhatiin, layaknya orang yang pacaran. Ditanyain udah makan belum? Laporan dulu kalau mau kesana-kesini. Diucapain good night tiap pagi, guten morgen tiap malam, eh kebalik.  Ada yang ngajakin jalan. Ada yang bisa di kangenin. Dan guys, hp kamu gak sepi!

2. Bebas dekat dengan siapapun
Ketika HTS-an, kamu bebas mau dekat dengan siapapun, mau jalan dengan siapapun. Bahkan, bebas kalau kamu ingin menjalin hubungan yang lebih serius dengan siapapun. Tapi, ingat ya, bukan cuman kamu aja yang bisa bebas, pasangan HTS mu juga!

3. Gak bisa nuntut lebih
Kamu gak kepengin dia deket sama si A, si B dan si E? Cemburu? Mau ngelarang? Eh tapi kamu siapa? Iya kamu memang deket, saling memberi perhatian, tapi gak ada ikatan, mblo. Ingat ya!

4. Dilema
Ya. Kamu akan dilema, karena disetiap pasangan yang menjalin HTS, akan ada yang berharap lebih untuk kejelasan statusnya. Bahkan bisa jadi keduanya ingin memperjelas statusnya, namun terkendala oleh A, B-Z. Apalagi cewek nih, kan butuh kepastian, ya gak?

5. Dipandang lain oleh orang
Kamu bingung gak, kalau ada yang tanya “Kamu deket banget sama dia, ada hubungan apa? Pacaran ya? Kayak orang pacaran aja?” Hayoo, jawab apa? Ya bilang enggak, dong. Dan seketika sipenanya tadi menunjukkan ekspresi “Heh?!” Yang isi hatinya, kira-kira begini “Gak ada hubungan, sedekat itu?HTS-an? Ih, murah kali.” Yah, padahal sebenarnya ada alasan-alasan yang membuat kamu harus menjalin Hubungan Tanpa Status itu.


Jadi, gimana? Berniat untuk menjalin Hubungan Tanpa Status? Kalau saran saya sih, jangan deh. HTS itu serasa digantung kan, ya? Memangnya hati kamu jemuran, digantung-gantung? Tapi, kalau memang ada hal lain yang membuat kamu harus HTS, ya terserah kamu sih. Eh, jangan deng, suruh Masnya langsung perjelas dengan membuat buku nikah di KUA aja, gih. 😝


Note: Itu tadi yang dirasakan secara umumnya saja ya, yang saya dapat dari berbagai sumber. Benar atau gaknya... Wallahu a'lam bish-shawabi. Coba sendiri aja.
















Pengalaman Tes menjadi Penyiar Radio

Assalamualaikum wr.wb

Halo semuanya! Halo siapapun yang baca tulisan ini. Semoga hari-hari kalian menyenangkan.

Well, kali ini aku pengen cerita sedikit pengalaman mengikuti audisi announcer radio, di salah satu radio di kota ku, Boss Radio, Jambi.

Menjadi penyiar radio adalah salah satu dari banyaknya mimpi-mimpiku. Terjun ke dunia broadcasting adalah hal yang aku impikan. Image penyiar dimataku adalah keren, pintar, berwawasan, gaul, supel, luwes, waahh pokoknya nggak ada yang negatif deh! Terlepas dari itu semua, aku memang suka cuap-cuap layaknya penyiar. Hehe.

Meskipun aku tahu gaji penyiar radio di kotaku memang tidak besar. Tapi, siapa sih yang gak senang menjalankan hobi yang dibayar? But anyway, aku belum menjadi penyiar ya saat ini. Hihi. Tak peduli soal gaji, menjadi penyiar radio adalah jenjang karir, dan tempat untuk berproses menurutku. Sekali lagi, aku belum menjadi penyiar radio.

Karena keinginan yang kuat untuk mencari tahu mengenai recruitment announcer radio, membuat aku harus mencari lebih gencar tentang info-info tersebut. Dan ya, aku follow semua media sosial radio yang ada di kota  ku. Sampai akhirnya aku menemukanmu postingan tentang audisi menjadi penyiar di Bossfm.

Kyaaa! Dengan semangat yang menggebu-gebu aku catat satu persatu syarat untuk apply audisi tersebut. Tak lupa, aku share info tersebut ke teman-teman yang kira-kira berminat. Tapi, ternyata hanya aku saja yang berminat dan berniat untuk apply.

Syarat yang harus dipenuhi:
1. Laki-laki/Perempuan berpenampilan menarik
2. usia 18 - 23 Tahun
3. Minimal pendidikan SMA
4. Photo Copy pas PHOTO 3x4 (2 lembar)
5. Photo copy ijazah (1 lembar)
6. Photo Copy KTP (1 lembar)
7. Daftar riwayat hidup (1 lembar)
8. Rekaman suara dalam bentuk cd/dvd
9. Fasih berbahasa Inggris
10. Memiliki wawasan luas
11.Dapat bekerja dibawah tekanan serta dapat bekerja sama dengan team Management

Dan yaaah, syarat demi syarat sudah aku penuhi. Namun terkendala di rekaman suara, karena saat itu aku sedang tidak punya handphone, untungnya aku punya teman yang baik hati dan tidak sombong, jadi rekaman pakai HP dia deh, thanks dear! :* Fitria

Well, semua persyaratan sudah aku kirimkan via email, aku mengirimkan satu hari sebelum penutupan. Dan betapa kagetnya ketika keesokan harinya, ada telepon dari nomor yang tidak aku kenali, dan benar sajaa! Itu dari pihak radio. Mereka memberitahukan bahwa aku lulus bahan, dan disuruh datang pada 17 Agustus 2017 ke kantor Boss Radio dengan mengenakan baju senasionalis mungkin, dan membawa makanan yang bernuansa merah putih serta tes tertulis. (Masih dalam euforia kemerdekaan)

Aku senangggg sekali, kaget dan speechles. Ya walaupun baru lulus bahan. Akhirnya aku mikir keras baju dan makanan apa yang akan aku bawa besok. Dan baca-baca sedikit mengenai radio boss dan seputar media deh pokoknya!

17 Agustus 2017

Aku pergi tes tertulis ke radio tersebut, dengan temanku yang super baik! Julita
Tapi..... kami lupa satu hal: MENCATAT ALAMAT RADIO TERSEBUT. Oh Allah.. How stupid i am :D

Dan kalian tahu? Kami salah radio, malah menuju stasiun radio lain. Hahaha. Awkard sekali. Dan parahnya hari itu, kami tidak memiliki gadget. Jadi gak bisa googling sana sini. Setelah grasak grusuk akhirnyaa, alamat radio itu kami dapati dan langsung menuju TKP!

Waw. Betapa kaget dan malunya ketika sampai disana, sudah rame dengan orang-orang yang berpakaian nasionalis dengan memegang makanan yang merah putih. Hihi, lucunya. Dan ya, aku terlambat. L

Tips sebelum tes:
1. Persiapkan semuanya dengan baik. (Waktu, bahan, alat atau baju yang akan dikenakan hari H)
2. Survey lokasi sebelum hari H
3. Bersiap 2 jam sebelum otw

Ku pandangi satu persatu kompetitor ku hari itu. Hmm.. ada beberapa yang ku kenal. Dan tibalah saat dimana kami harus mengisi lembaran soal tes tertulis yang di pandu dengan penyiar yang suaranya gurih-gurih.

Tips ujian tertulis:
Soal tes tertulis tidak serumit soal ujian pada umumnya kok, ini sifatnya general dan mengenai radio tempat kita tes. Jadi, perbanyak info mengenai stasiun radio yang di tuju. Baik itu program atau nama penyiar radionya. Perbanyak info tentang musik, lagu, genre terbaru. Baik dari dalam ataupun luar negeri. Dan seperti biasa, kejujuran dalam menjawab harus diperhatikan.

Setelah mengisi soal, kami dipersilakan untuk shalat ashar dan berisap-siap untuk mempresentasikan makanan yang dibawa dan baju yang dikenakan. What? Kami tidak tahu tentang ini sebelumnya. *nangis di pojokan* Eh ga deng, aku wanita tangguh! HU-HA!

Okayy.. sesudah shalat kami dipanggil acak untuk mempresentasekan. Ku amati setiap kata yang dipresentasekan oleh teman-teman. Ku amati bagaimana mereka berbicara dengan sedikit gugup, dan berdiri dengan gemetar. Finally, tiba giliranku mempresentasekan. Hari itu aku mengenakan rok songket dari Palembang, Sumatera Selatan berwarna dasar merah, blouse hitam dan jilbab merah-orange. Berikut looknya.



Anyway di foto itu, kami pose ala-ala untuk mendapatkan like terbanyak. Dan aku berada di posisi kedua like terbanyak dari 17 finalis. Sebenarnya ada 21 finalis hari itu, tapi ternyata setelah presentase mereka mengundurkan diri untuk mengikuti Unjuk Bakat (Seleksi tahap selanjutnya).

Huaa! Kami bahkan tidak tahu kalau masih ada serangkaian tes lagi. Yaitu tes unjuk bakat, di salah satu Mall di Kota Jambi. 19 Agustus 2017 kami disuruh datang ke Mall WTC Batanghari Jambi untuk unjuk bakat. Saat tes tertulis kami sudah diberi arahan bahwa saat unjuk bakat, kami akan improvisasi siaran dan unjuk bakat. Bayangkan dengan waktu dua hari, bakat apa yang akan aku tampilkan? L

Akhirnya 19 Agustus 2017, aku bersama kesayangan Julita pergi ke Mall itu dengan rasa gugup dan cemas. Khawatir tidak bisa menampilkan yang terbaik. Karena bakat yang akan aku tunjukkan sungguh absurd. Hahahaha. Singkat cerita kami mengambil nomor undian, aku mendapat nomor 4. Tapi karena nomor 1 belum hadir, jadilah aku urutan ketiga.

Dan lagi, ternyata sesi 1 adalah improvisasi siaran. Kami tidak diberi materi, materi yang dibawakan adalah on the spot sesuai dengan program yang didapat ketika diatas panggung. Huhu. Aku tidak pernah ikut ajang seperti ini sebelumnya, terlebih lagi ini semuanya serba dadakan. Bahkan aku tidak pernah mendengar siaran program di radio itu secara menyeluruh. Kami hanya diberi clue saat improve siaran nanti harus ada: Opening, Materi dan Closing.

Saat tiba giliranku untuk improve siaran, aku mengambil 1 gulungan kertas putih didalam tumpukan butiran gabus didalam aquarium mini, dan aku mendapatkan program BERISIK. Beragam Informasi Tips dan Musik. Ya, hanya itu yang aku ketahui. Dengan rasa deg-degan dan pengetahuan yang terlintas begitu saja, aku cuap-cuap menyapa pengunjung WTC di weekend itu.

Tidak bisa kujelaskan bagaimana perasaan aku saat itu. Semuanya campur aduk. Hanya bismillah dan alhamdulillah yang dapat aku ucapkan. Alhamdulillah aku mendapatkan program yang Insya Allah bisa aku kembangkan materinya. Alhamdulillah walaupun on the spot, tapi tidak terlalu  begitu sangat buruk. Hehe.

Lanjut ke sesi 2, malam harinya kami unjuk bakat yang telah kami persiapkan. Kali ini kami dipanggil secara acak. Penampilan teman-teman sungguh mencengangkan, keren sekali. Ada yang nyanyi, puisi, stand up comedy, dan hanya aku yang berbeda. Ayah.. mengapa aku berbeda? :D

Aku menampilkan bakat menjadi seorang news anchor, membaca berita. Padahal sesungguhnya itu belum layak disebut bakat. Aku grogi dan tidak semangat membacakan beritanya, karena sudah down duluan, dan ngantuuukk sekali. -_-

Oh iya, lupa, ada sahabat kesayangan ku yang mendukung dengan totalitas. Selain Julita, ada Defri yang setia menemani sampai berakhirnya acara malam itu. Big thanks sudah jadi tim Hore-ku! Hahaha. You’re amazing.




Waktu berjalan setelah hari itu. Kata pihak radio, kami akan dihubungi lagi untuk interview. Karena menghubungiku bisa dibilang cukup sulit. Akhirnya aku ketinggalan info, dan aku baru tahu info ketika hari H, alhasil aku terlambat. But its okay, everythings run well.

Tiba sesi wawancara, aku diwawancarai oleh 4 orang. Deg-degan juga sih. Terlebih aku disuruh membawakan berita tentang Opik poligami dilengkapi dengan dalil yang mengizinkan poligami, ya mereka menyuruh begitu karena latarbelakangku jurnalistik islam. Hiks. Rasanya awkward sekali. Sebelum wawancara, aku take vocal dulu. Dan rasanya jijik sekali mendengar suara sendiri. Huahahaha.

Tips wawancara:
1. Jawablah dengan jujur, jangan peres (palsu).
2. Usahakan jangan grogi.
3. PD aja.
4. Keep Calm.

*Padahal sendirinya spot jantung.

Dan yah setelah semua rangkaian hari itu selesai, kami melakukan prosesi seperti biasa, seolah-olah perpisahan termanis. Sedih sih, apa lagi kalo gak terpilih. Hihi. Pesan terakhir dari pihak radio adalah

“Nanti kita kabarin ya, kalau kamu ditelfon berarti kamu terpilih tahap training, kalau enggak, ya enggak berarti. Maaf ya kalau ada yang nggak terpilih. Mungkin bukan disini jalannya, tapi percayalah diluar sana jalan terbuka luas untuk kalian.”
“paling lambat kita kabarin besok malam.”

Uhuuu.. baper deh, takut gak kepilih haha. Dan setelah menunggu dan mantengin layar handphone terus. Tiba di malam terakhir penantian, gak ada juga telfon yang masuk. Sedihnya.. okelah mungkin gak kepilih. It’s okay.

Tapiii...... tiba-tibaaa... “teman” aku bilang kalau ada dm dari boss yang bilang kalo aku terpilih tahap training. Wiihhh senangnyaa! Thanks, man! Hahahaha. Dan ternyata pihak Boss bilang kalo nomor aku sulit di hubungin. Untungnya, ada yang bukain dm ig aku. Hahahaha.

And finally, aku masuk tahap training, dan sekarang lagi proses training. Banyak banget ilmu yang didapat dari training. Love banget deh. Buat yang baca, doain ya, semoga semuanya berjalan lancar. Aamiin!