03/03/18

Selalu ada Hikmah disetiap Peristiwa

Assalamualaikum, holaaa, it’s Gita! Gimana nih kabar kamu semua readers? Wkwkwk, so sorry ya, ini kenapa jadi kayak opening radio. 

Untuk kamu yang mungkin sudah ngikutin blog saya, atau pernah baca gitu ya, pasti sudah tahu kalau saya pernah mengikuti recruitment radio announcer di salah satu radio swasta di kota saya.


Namun sayang sekali, saudara-saudara, saya sudah sampai tahap training, mungkin sudah hampir 2 bulan, tetapi saya mengundurkan diri karena terhalang izin papski. Huhuhu. *nangis di pojokan*

Awalnya saya
kesal, sedih, ngerasa sia-sia aja apa yang sudah saya lakukan selama kurang lebih 2 bulan itu. Saya cerita dan curhat sama temen, keluarga, senior, saya ceritakan kegalauan saya karena harus keluar dari radio. Karena saya cinta sekali dengan radio. I love radio with no a reason, guys.

Walaupun hati saya sakit, hancur, galau, gelisah. Wkwkwk. *Oke ini agak di hiperbola ya* tapi saya mencoba berbesar hati, bahwa tidak ada yang sia-sia di muka bumi ini. Asique. Akhirnya saya menjalani hari tanpa training ke radio itu lagi, supaya jadi anak yang berbakti gitu ya.

Hari terus berlalu, saya semakin tidak pernah mengolah vokal, latihan siaran dan sebagainya. Saya juga mulai tidak up to date dengan berita dan lagu terbaru. Ya, saya mulai meninggalkan hobi saya dalam siaran.

Tapi memang, rencana Allah lebih indah. Ketika teman-teman angkatan 2015 pergi study tour, saya tidak. Saya disibukkan dengan aktifitas kampus kala itu, menyambut kedatangan assessor untuk penilaian akreditasi fakultas. Saya ditugaskan sebagai announcer radio kampus, jadi karena tidak ada teman-teman sejahwat, saya bergabung dengan teman-teman semester bawah dan atas yang ada di kampus.

Lalu suatu hari, teman saya yang sedan dilanda kegalauan tiada tara, habis putus dari pacar, namanya Fandi. Hahaha. Dia cerita tentang loker sebagai penyiar di salah satu radio swasta, dan doi sudah ngelamar gitu katanya. Awalnya saya tidak begitu antusias, karena mengingat Ayah saya tidak mengizinkan menjadi penyiar radio. Tapi, ada teman saya yang sibuk bertanya tentang info loker itu-dan membuat saya harus bertanya kepada Fandi.

Setelah tahu alamat email radio itu, saya langsung infokan ke teman yang nanya itu. Lalu saya iseng dong, mengirim email juga. Hahaha. And then what? Besoknya pihak radio menelpon ke telpon rumah saya, dan diangkat oleh adik saya tersayang Dika Savana, hahaha. Pesannya disuruh datang ke kantor. 

Tapi, karena saya sedang sibuk urusan kuliah, jadilah saya datang keesokan harinya bersama Fandi! Wkwk.
Setelah menunggu tidak cukup lama, saya diwawancarai oleh GM radio tersebut, tidak sampai 5 menit saya disuruh pulang dan akan dikabarkan kembali, begitu katanya. Karena yang mewawancarai saya sedang berbelasungkawa, Uni nya meninggal hari itu.

***

Besok paginya, sabtu, 17 Februari 2018 saya di telpon untuk datang ke radio dan siaran tandem dengan penyiar disana. Waw. I’m so nervous.

Tibalah saya di lokasi radio, dan saya mendengar suara gurih di balik studio, aww, jadi kebanting wkwk. Oke skip. Jadi saya di tanya-tanya seputar radio, pengalaman, minat dan lainnya. Lalu saya diruruh tapping (rekam suara) demi apa suara saya bergetar karena gugup, haha.

Lalu setelahnya, saya siaran tandem dengan penyiar senior yang masya Allah luar biasa hebatnya. Kebetulan acara pagi itu adalah telepon interaktif, dan saya langsung kenal dengan penelpon namanya Sandun dan Om Ijal. Kata penyiarnya, Om Ijal ini sudah bergabung tadi pagi, tapi, mendengar suara saya, dia gabung lagi. Duh, jadi terharu. Lol.


Setelah siaran siang itu selesai, kira-kira pukul 12.00 wib, saya di minta penyiar senior itu a.k.a Bang Andra, untuk menggantikan dia di program malam minggu. Oh My God, saya senang sih diberi kepercayaan, tapi saya juga takut, semua campur aduk deh. Hahaha. Mau tahu gimana cerita siaran pertama saya? Next bakalan ditulis hihi.

Jadi, yang saya percaya dan pelajari dari kisah saya ini ialah, akan selalu ada hikmah dibalik peristiwa, yang penting ikhlas dan bersabar, kalau rezeki ga kemana, mungkin rezeki saya bukan di radio tempat saya training, tetapi jalannya tetep di radio, saya juga sangat bersyukur bisa bergabung diradio yang sekarang, karena lebih dekat dari tempat saya tinggal.


Yang terpenting adalah ikhlas, berdoa, berserah, berusaha, and let it flow~

Kamu juga bisa baca:

0 komentar:

Posting Komentar

>0<